Selama kurang lebih dua tahun, masyarakat dunia diharuskan untuk melakukan aktivitas di dalam rumah. Hal tersebut merupakan efek yang ditimbukan dari pandemi Covid-19. Selama itu pula, aku harus mengikuti pembelajaran SMA yang dilaksanakan secara daring. Setiap harinya aku harus menghadap gadget dan laptop. Hanya pada hari sabtu dan minggu aku bisa mengurangi tatapan terhadap gadget dan laptop.
Lelah karena selama lima hari ditimbun tugas-tugas sekolah, pikiranku selalu tertuju pada hari sabtu dan minggu. Karena aku berpikir bila hari sabtu dan minggu digunakan untuk berlibur ke suatu tempat. Namun karena pembatasan kegiatan di luar rumah, pada hari sabtu dan minggu aku harus tetap berada di sekitar rumah. Saat itu aku merasa terkurung dan stress. Kurangnya aktivitas di luar rumah juga menyebabkan aku malas berolahraga. Selain duduk mengikuti pembelajaran secara daring, makan, mandi dan tidur tidak ada aktivitas lain yang aku lakukan.
Bisa dibayangkan selama dua tahun lebih hidupku monoton dan tidak ada yang menarik. Aku juga terlena tidak menerapkan hidup sehat. Efek-efek yang ditimbulkan karena aku lupa menerapkan hidup sehat ialah berat badanku bertambah, fisik mudah lemah dan sakit, dan juga wajahku penuh dengan jerawat. Saat itu berat badanku bertambah hingga 7 kg banyaknya. Walaupun masih belum dikategorikan ke dalam obesitas namun aku merasa badanku terlalu berat dan mudah lelah. Tak lupa wajahku juga dipenuhi oleh jerawat. Padahal sebelum pandemi wajahku hampir tidak ada jerawat. Sebelum pandemi Covid-19, wajahku berjerawat bila akan memasuki masa haid dan itu hanya muncul satu hingga dua jerawat saja. Berbeda saat pandemi, jerawat muncul setiap harinya bahkan yang kemarin belum sembuh sudah muncul jerawat yang baru.
Saat itu merupakan masa-masa penampilan terburukku. Badan terlihat berisi dan wajah penuh jerawat. Percaya atau tidak percaya selama kejadian tersebut mulai terlihat banyak orang yang dulunya senang berteman denganku, sedikit demi sedikit mereka mulai menjauh. Dulunya mereka dengan senang hati mengajakku berfoto dan mereka memposting foto itu di sosial medianya. Namun karena fisikku mulai berubah sejak saat itu, mereka jarang sekali mengajakku berfoto bahkan enggan berada di dekatku. Entah karena malu dengan wajahku atau apa aku juga tidak tahu.
Sejak kejadian-kejadian itu aku mulai sadar bahwa aku harus memulai hidup sehat. Aku mulai mengikuti serangkaian kelas olahraga dan sering mengonsumsi air putih. Memang proses untuk kembali normal tidaklah mudah, namun aku yakin barang siapa yang mau berusaha pasti akan mendapatkan hasilnya. Setelah beberapa bulan aku memulai hidup sehat, berat badanku kembali normal dan wajahku mulai membaik. Karena kejadian tersebut membuatku bersyukur telah dibukakan mataku untuk memilah-milah kembali suatu pertemanan dan sejak kejadian itu juga menyadarkan aku pentingnya menjaga kesehatan tubuh.
Karya : Anindita Faliqoh