Harisah Anis Penulis di Tripven. Sangat menyukai Sejarah dan saat ini sedang menjalani Pendidikan di UMP Purwokerto.

Kata Sambung

9 min read

Kata Sambung atau Kata Penghubung atau Konjungsi

Perlu digaris bawahi bahwa kata sambung, kata penghubung (hubung) dan konjungsi adalah satu satuan yang sama, baik secara arti, pengertian dan maksudnya. Ini harus jelas agar nantinya pembaca tidak bias dan kebingungan.

Pengertian

Kata sambung atau bisa juga dinamakan kata penghubung (konjungsi), adalah kata yang menyambungkan antara kalimat dengan kalimat, paragraf dengan paragraf, klausa dengan klausa maupun kata dengan kata.

Kata sambung atau kata penghubung (konjungsi) pada bahasa Indonesia merupakan kata tugas yang menyambungkan dua kata atau kalimat yang sebanding atau satu tingkatan, misalnya klausa dengan klausa, frasa bersama frasa dan kata + kata.

Lebih lanjut pengertian dari kata penghubung (konjungsi) ini adalah jenis kata yang berguna untuk melebarkan sebuah satuan kata menjadi konstruksi hipotaksis, serta menyambungkan dua satuan atau lebih ke dalam konstruksi.

Jenis Kata Sambung atau Kata Penghubung (Konjungsi)

Dari segi jenisnya kata sambung (konjungsi, penghubung) memiliki variasi sesuai dengan kegunaannya. Kata sambung yang sering digunakan adalah kata seperti atau, namun, tetapi, dan dsb. Berikut kategori dari kata sambung berdasarkan penggunaan dan fungsinya.

Koordinatif

Kata sambung koordinatif adalah kata yang menyambungkan dua elemen kalimat atau lebih yang memiliki kesetaraan yang sama atau kedudukan satu level.

Penggabungan

Penggabungan adalah kata sambung atau konjungsi yang memiliki kegunaan untuk menyambungkan antar kata, klausa, paragraf maupun kalimat yang setara, di antaranya adalah: serta, dan, lagipula.

Contoh:

    • Adik dan Ibu sedang membersihkan halaman rumah.
    • Roni, Bayu serta Ghani akan berangkat kemah di gunung Merbabu.

Pemilihan

Pilihan merupakan kata penghubung yang berguna untuk menyambungkan dua elemen kalimat maupun lebih, di mana hal tersebut ditujukan untuk memilih. Misalnya adalah: maupun, ataupun, atau. Berikut contohnya:

    • Budi masih bingung membeli tempe atau tahu untuk lauk makan siangnya.
    • Baju besar maupun kecil bisa disumbangkan untuk anak yatim piatu.
    • Gitar klasik ataupun drum bisa digunakan untuk pengiring musik keroncong.

Pembatasan

Kata sambung ini merupakan pernyataan untuk membatasi dari sebuah fenomena atau kejadian. Kata sambung jenis ini diantaranya adalah: asal, selain, kecuali.

Contoh:

    • Selain wasit, tidak ada yang boleh mengatur jalannya pertandingan sepakbola.
    • Siswa akan diperbolehkan mengikuti darmawisata kecuali mereka yang sudah lolos tahap seleksi ujian kesehatan.

Pertentangan

Kata sambung pertentangan ini diantaranya adalah: melainkan, tetapi, sedangkan.

Contoh:

    • Wanita itu sangat cantik tetapi perilakunya kepada sesama sangat buruk.
    • Andi tidak cedera saat absen mengikuti latihan Basket, melainkan izin karena ada urusan keluarga.

Pembetulan

Kata ini bisa juga merupakan sebagai kata penegas atau perbaikan dari kalimat atau kata sebelumnya, contoh katanya adalah: hanya, sedangkan, melainkan.

Penegas

Kata penegas pada konjungsi ini diantaranya adalah: malah, jangankan, apalagi, lagi pula, itu pun, bahkan, padahal, yaitu, yakni.

Contoh:

    • Elon Musk orang yang sangat pintar bahkan kepintarannya bisa bersaing dengan Tony Stark.
    • Roni sangat serius dalam belajar apalagi saat musim ujian berlangsung.
    • Ibu sangat suka masakan Jepang, yakni sushi, ramen dan udon.

Persamaan

Merupakan kata yang menjabarkan persamaan ataupun pengertian. Contoh kata persamaan ini adalah: ialah, adalah.

Urutan

Kata sambung atau hubung yang digunakan pada urutan adalah: selanjutnya, kemudian, lalu. Berikut contoh kalimatnya:

    • Setelah berolahraga Ragil melanjutkannya dengan bersih-bersih lalu tidur.
    • Andi akan pergi ke supermarket kemudian menjenguk tetangganya yang sedang sakit.

Kesimpulan

Merupakan penjelas dari apa yang telah terangkum. Kata dari kesimpulan ini biasanya adalah: jadi, oleh sebab itu, karena itu.

Subordinatif

Kata sambung subordinatif merupakan konjungsi yang menyambungkan dua elemen kalimat yang tidak memiliki kesetaraan sama atau beda tingkatan.

Waktu

Kegunaan dari kata sambung ini adalah untuk menjabarkan hubungan waktu, dimana bisa dipakai untuk menjabarkan hubungan yang setara dan tidak setara. Contoh konjungsi waktu ini adalah besok, sudah, sedang, dulu, sebelumnya, bilamana, selanjutnya, bagaimana akan, sejak, selama dsb.

Contoh:

    • Tumbuhan mulai mekar dan berbuah sejak musim penghujan datang.
    • Ridho rajin mengaji selama bulan ramadhan berlangsung.

Syarat

Kata sambung yang berlaku apabila syarat yang ada terpenuhi. Kata sambung ini diantaranya adalah: bilamana, jikalau, jika, asalkan, kalau, apabila dsb.

Contoh:

    • Ridho pasti bisa mendapatkan nilai yang memuaskan kalau bisa belajar dengan tekun.
    • Tari pasti akan sembuh asalkan mau menerapkan gaya hidup sehat.
    • Roni akan bisa bermain gitar jika dia disiplin dalam latihan.

Sebab

Kata sambung dari sebab diantaranya adalah: karena, lantaran, berkat, sebab.

    • Putri pergi ke pasar karena bahan makanan di rumah telah habis.
    • Mobil milik Tio rusak, sebab telat dan jarang di service.

Akibat

Kata sambung yang ada karena ada konsekuensi. Berikut kata yang biasa dipakai: maka, sampai, sehingga, akibatnya.

Contoh:

    • Rugun suka begadang sehingga pada siang hari sangat mengantuk.
    • Radit sering bermain game tanpa tahu waktu akibatnya nilai ujiannya turun.

Cara atau Alat

Kata ini merupakan kata sambung yang menjelaskan caranya. Diantaranya adalah: dengan, tanpa.

Tujuan

Kata sambung ini memiliki kegunaan untuk menjabarkan maksud dari tindakan atau hal lainnya. Berikut kata sambung tujuan yaitu: untuk, supaya, guna, agar.

Contoh:

    • Kakak belajar dengan keras agar bisa lolos SBMPTN.
    • Rani sangat disiplin dalam membersihkan kamar supaya dalam belajar bisa lebih konsentrasi.

Penjelas

Konjungsi ini digunakan agar kalimat bisa dijabarkan lebih detail. Berikut konjungsi penjelas: bahwa, yang.

    • Dhani percaya bahwa Liverpool akan juara liga.
    • Desi menyatakan bahwa belajar itu lebih baik daripada bermalas-malasan.

Perbandingan

Kegunaan dari konjungsi ini adalah untuk menghubungkan dua hal yang nantinya akan dibandingkan. Berikut kata sambung perbandingan adalah: sebagai, bagaikan, bagai, seperti, sebagaimana, daripada.

Contoh:

    • Doni sangat serius dan sensitif dalam menanggapi kritik seperti Ayahnya.
    • Haris bermain sepakbola dengan lincah bagai Maradona.

Pengandaian

Kata sambung atau penghubung (konjungsi) ini diantaranya adalah: andaikan, seandainya, seumpama.

Perlawanan

Kata sambung ini adalah sanggahan namun tetap terhubung, kata ini diantaranya adalah: kendatipun, walaupun, biarpun, meskipun, sekalipun.

Korelatif

Kata sambung ini digunakan untuk menyambungkan dua kalimat yang mempunyai keterkaitan. Ini bisa mengakibatkan satu elemen kalimat bisa berefek terhadap kalimat lain yang melengkapinya. Berikut katas sambung korelatif diantaranya adalah: sedemikian rupa… sehingga, tidak hanya… tetapi, bukannya… melainkan, baik… maupun, tidak… tetapi, bukan… melainkan.

Contoh:

    • Rudi tidak hanya belajar hingga pagi, tetapi juga bekerja untuk menafkahi keluarganya.
    • Baik Guru maupun Murid memiliki tanggung jawab yang sama dalam kebersihan sekolah.

Harisah Anis Penulis di Tripven. Sangat menyukai Sejarah dan saat ini sedang menjalani Pendidikan di UMP Purwokerto.

Puisi Lama

Harys Imanulloh
8 min read

Bentuk Bentuk Surat

Harisah Anis
10 min read

Suku Kata

Harys Imanulloh
7 min read

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *