Ginanjar Adhi Anjar adalah penulis di tripven dengan spesialis marketing dan bahasa dalam pembelajaran.

Penggunaan Tanda Baca

10 min read

Penggunaan Tanda Baca

Tanda baca merupakan penopang sebuah kalimat agar bisa lebih bermakna dan mudah dipahami. Seperti halnya tanda baca koma (,), tanda tanya (?), tanda titik (.) dan tanda seru (!), kesemuanya merupakan simbol yang biasa kita temukan dalam sebuah bacaan.

Meskipun begitu, pasti terdapat tanda baca yang belum dimengerti. Bisa jadi tanda baca yang telah disebutkan di atas memiliki kegunaan yang tidak diduga sebelumnya. Berikut merupakan penggunaan tanda baca beserta penjelasan dan fungsinya.

Penggunaan Tanda Baca yang Baik dan Benar, Disertai dengan Cara Penulisannya

Tanda Baca Fungsinya dan Ejaan

Penggunaan dan pengetikan sebuah tanda baca sangatlah mudah. Tetapi bila tidak cermat dan baik dalam penggunaannya, maka esensi dan makna dari kalimat bisa kabur dan tidak jelas bahkan bisa berubah.

Sebab itulah memahami penggunaan penulisan dan penggunaan dari sebuah tanda baca bisa menjadi sangat penting. Apalagi bila kita adalah orang yang setiap harinya berkecimpung di dunia tulis menulis.

Tanda Titik (.)

Simbol dari tanda baca ini merupakan yang paling sering digunakan dan paling familiar. Sebab secara tidak langsung tanda titik ini sudah bisa diketahui pengertiannya walau belum pernah dijelaskan.

Tetapi terdapat beberapa penggunaan tanda titik (.) yang bisa diketahui selain digunakan sebagai petunjuk akhir dari sebuah kalimat. Berikut fungsi yang bisa diketahui:

    • Digunakan sebagai penunjuk akhiran dari sebuah singkatan yang belum resmi. Misalnya adalah penggunaan pada singkatan a.n. yaitu atas nama. Serta hlm. yang adalah singkatan dari halaman.
    • Tanda titik (.) merupakan penggunaan pada keterangan pada judul dari pengirim atau tujuan pada surat.
    • Tanda titik juga dipakai untuk melakukan singkatan pada gelar akademik dari Universitas. Misalnya adalah S.Ag yang adalah singkatan dari sarjana agama. Serta S.Kom singkatan dari sarjana komputer.
    • Tanda ini juga digunakan untuk memberhentikan huruf dan angka pada sebuah tabel atau laporan.
    • Tanda titik juga digunakan pada daftar pustaka agar sebuah keterangan dari sebuah sumber bisa lebih rapi dan terorganisir.  Contoh: Rowling, JK.1997. Harry Potter and the Philosopher’s Stone . London: England Bloomsbury.
    • Tanda titik (.) juga digunakan dalam bahasa Indonesia untuk pembatas digit angka dari ribuan dan kelipatannya. Serta digunakan sebagai pemisah menit dan jam pada penanda waktu.

Tanda Tanya (?)

Dalam penggunaannya, tanda baca tanya (?) merupakan tanda yang sangat gampang dibuat karena sangat sering digunakan. Tanda tanya ini kerap kali dipakai untuk kalimat tanya. Dalam penggunaanya, tanda tanya memiliki beberapa fungsi yang sama dengan tanda titik (.), yaitu setiap tanda tanya digunakan maka huruf selanjutnya menjadi kapital.

Contoh: Apa yang di maksud dengan tanda baca? Tanda baca adalah …

Tanda Seru (!)

Terdapat tanda baca yang sama seperti tanda tanya yang digunakan sebagai pengganti tanda titik. Tanda baca ini adalah seru (!), tanda baca ini berdaya guna untuk tanda persuasi atau perintah, mempengaruhi, menegaskan dan menyuruh.

Lihat juga: Kerangka Karangan

Tanda Koma (,)

Terdapat bermancam pemanfaatan yang bisa dipakai untuk tanda koma (,). Salah satunya adalah untuk menyela dari sebuah kalimat.

Agar lebih jelas dan menguasai tentang penggunaan dan pemakaian dari tanda koma (,) mari kita simak fungsi dan contohnya secara rinci.

    • Sebagai penunjuk kalimat yang harus ditampilkan lebih detail dari sebuah keterangan. Pada akhiran keterangan, pastikan gunakan kata penghubung seperti: dan, serta,dan atau. Berikut contohnya: Bapak membeli bahan makanan untuk sarapan diantaranya adalah tahu, tempe, terong dan minyak goreng.
    • Digunakan untuk pemisah antara induk kalimat dan anak kalimat. Ini dilakukan pada sebuah paragraf induksi atau deduksi. Misalnya adalah: Karena mati listrik dan baterai ponsel hampir habis, Rugun tidak bisa membalas pesan dari teman-temannya.
    • Bisa digunakan untuk batas dari kalimat utama dengan petikan kalimat langsung. Bila petikan kalimat terdapat di bagian belakang pengujar, koma bisa diposisikan pada sebelum petikan kalimat langsung. Contohnya: Saat mendapati Doni datang ke cafe dengan mendapati membawa laptop, Risma berkata, “Kamu habis dari kampus?”
    • Bisa digunakan untuk pembatas antara nama dengan gelar sarjana. Contohnya adalah Ratana, S.Kom.
    • Dipakai untuk pembatas antara pengarang yang digunakan untuk daftar pustaka. Contohnya: Romlah, Siti. 2019. Masyarakat Modern. Surabaya: Bentang Pustaka.
    • Bisa dipakai sebagai tambahan informasi pada keterangan di footnote. Misalnya: Fahrudin Faiz, Sebelum Filsafat, (Yogyakarta: MJS Pers, 150), hlm. 20.
    • Menghimpit informasi pada sebuah kalimat. Misalnya adalah Wanita yang sudah memiliki anak 5, Ibu Rosi, sering membawa tas yang bermerek.

Tanda Titik Dua (:)

Merupakan salah satu tanda baca penting yang perlu diketahui. Walaupun sering dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Namun kita  juga perlu mengetahui beberapa fungsi dan penggunaan lainnya, berikut diantaranya:

    • Digunakan untuk memisahkan sebuah rincian dengan keterangan. Misalnya adalah: Saat bulan Ramadhan Dani membeli bahan makanan seperti: kacang hijau, pisang, jamur dan kedelai.
    • Bisa dimanfaat sebagai pemisah naskah laporan dengan keterangan.
    • Dimanfaatkan pada percakapan drama yakni pada bagian pemisah antara dialog penutur dengan kalimat yang dilontarkan. Contohnya, Roni: Kamu sekarang tampak beda.
    • Difungsikan sebagai batas antara penerbit dengan kota penerbit dalam daftar pustaka.
    • Dimanfaatkan untuk pemisah antara keterangan yang ada pada sebauh catatan yang memiliki karakter laporan.

Tanda Titik Koma (;)

Penggunaan titik koma (;) sering kali memiliki pemanfaatan yang sama dengan tanda koma (,). Tetapi pemanfaatann titik koma (;) bisa digunakan saat tanda koma lebih dulu atau lebih penting dari tanda koma yang akan datang. Untuk lebih jelas berikut adalah contohnya: Sebelum melakukan renang; Andri melakukan beberapa pemanasan seperti jalan ditempat, pernapasan, peregangan dan lari.

Tanda Hubung (-)

Pemakaian dan pemanfaatan tanda baca hubung (-) sering dilihat pada situasi pengulangan kata. Tanda hubung kerap dilihat di berbagai bahan bacaan. Tanda ini termasuk yang sering kita temui. Salah satu fungsinya adalah:

    • Digunakan untuk penyambung dari imbuhan asing dengan imbuhan bahasa Indonesia. Misalnya adalah: Wajah Amrina sangat cantik karena dia sering meng-update kosmetiknya.
    • Tanda hubung juga sering digunakan sebagai penyambung kata yang mengulang. Misalnya adalah: Ibu-ibu sedang mengadakan arisan di rumah bu Risma.

Baca juga: Bentuk Bentuk Surat

Tanda Pisah (—)

Tanda baca ini serupa dengan tanda hubung (-) namun perbedaanya adalah pada bentuk yang lebih panjang. Tapi pada pemakaiannya amat berlainan. Di bawah ini adalah penggunaan dan penulisan dari tanda pisah (—) yang baik.

    • Sama dengan penggunaan pada tanda koma (,) pada kegunaan tanda pisah ini juga untuk mengapit sebuah fakta baru pada kalimat.
    • Bisa dipakai untuk pengganti kata “hingga” dan “sampai” pada waktu. Misalnya adalah: Harys dan Rugun melakukan resepsi pernikahan pada pukul 10.00—01.00.

Tanda Kutip (‘…’)

Terdapat dua penggunaan dan pemakaian tanda kutip (‘…’) pada bahasa Indonesia.

    • Digunakan untuk menghimpit sebutan yang memiliki arti berlainan atau analogi dan konotatif.
    • Digunakan sebagai penghimpit suatu arti kata yang terdapat pada sebuah kalimat.
    • Tanda kutip ini juga bisa berguna untuk mengapit penjelasan kata asing, makna atau terjemahan. Contoh: Rich berarti ‘kaya’.

Tanda Petik (“…”)

Tanda baca ini berbentuk tanda petik rangkap dua. Namun kegunaannya sangat berlainan dengan tanda petik. Berikut merupakan penggunaan dari tanda petik (“…”) yang benar pada sebuah kalimat.

    • Digunakan saat mengapit sebuah judul makalah, karangan, essai serta rubik yang belum dipublikasikan. Misalnya seperti: Skripsi milik ilham berjudul “Penggunaan Aplikasi Android untuk Olahraga”
    • Digunakan untuk mengapit kalimat langsung. Misalnya adalah: Sandra berkata, “Aku sangat terkesan dengan sikap harys”

Tanda Garis Miring (/)

Tanda ini sering kali diasumsukan sebagai tanda baca yang kurang resmi. Meskipun begitu tanda garis miring ini sering dimanfaatkan untuk keterangan pada surat, yakni untuk menulis pembatas surat di nomor surat. Selain itu tanda garis miring ini juga bisa dimanfaatkan sebagai pengganti dari kata “tiap” dan “atau“.

Contoh tanda baca garis miring:

    • Nomor 8/PK/2021
    • Tahun Ajaran 2020/ 2021
    • Jalan Diponegoro / 08

Tanda Kurung ((…))

Tanda baca ini biasanya digunakan untuk mengapit atau mengurung sebuah penjelas dari sebuah bacaan (kalimat) yang belum banyak dimengerti atau diketahui. Fungsi lainnya adalah:

    • Dimanfaatkan untuk mengurung penjelasan atau keterangan yang ada dalam sebuah bacaan, biasanya yang dikurung merupakan tambahan dari inti bacaan yang belum dimengerti. Contoh: Pemimpin haruslah rendah hati (mengetahui kapasitas, tidak sombong).
    • Dipakai untuk mengurung huruf atau angka yang didalamnya terdapat detail keterangan. Contoh: Pada gambar di atas (gambar 6.1) merupakan ilustrasi dari Harimau.
    • Fungsi lainnya adalah dipakai untuk mengurung kata atau huruf yang merupakan dari singkatan atau kepanjangan. Contoh: KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) telah berhasil menangkap koruptor yang ada di Indonesia.

Tanda Elipsis (…)

Merupakan tanda baca berupa titik-titik yang dipakai dalam dialog atau kalimat yang putus-putus. Biasanya dipakai untuk menghilangkan suatu kata atau kalimat yang ada dalam sebuah bacaan.

Contoh penggunaan tanda baca elipsis:

    • Hmmm … Ternyata aku ganteng setelah mandi.
    • Kasihku … Kuharap kamu bisa mencintaiku seperti dulu.

Tanda Kurung Siku ([…])

Merupakan tanda baca yang hampir sama dengan tanda kurung, namun memiliki bentuk yang berbeda. Kegunaanya adalah:

    • Mengurung kata, huruf atau kalimat yang menjelaskan sebuah tambahan atau revisi. Seringkali fungsi ini digunakan untuk merevisi sebuah kesalahan dari naskah asli atau bacaan sebelumnya.
    • Mengurung sebuah penjelasan dan keterangan yang telah bertanda kurung. Contoh: Peningkatan jumlah produksi beras di tahun 2020 adalah 60% dari tahun 2019. (Grafik bisa ditulis di chapter 9 [buka halaman 278]).

Referensi

https://id.wikibooks.org/wiki/Bahasa_Indonesia/EYD
https://id.wikipedia.org/wiki/Tanda_baca

Ginanjar Adhi Anjar adalah penulis di tripven dengan spesialis marketing dan bahasa dalam pembelajaran.

Puisi Lama

Harys Imanulloh
8 min read

Bentuk Bentuk Surat

Harisah Anis
10 min read

Suku Kata

Harys Imanulloh
7 min read

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *