Harisah Anis Penulis di Tripven. Sangat menyukai Sejarah dan saat ini sedang menjalani Pendidikan di UMP Purwokerto.

Jenis Kata

9 min read

Jenis Kata

Kata merupakan salah satu alat komunikasi verbal yang mempunyai kegunaan dan fungsi yang bermacam-macam, kegunaan tersebut tentu tergantung dengan jenis kata yang dipilih.

Jenis kata yang ada pada bahasa Indonesia, bisa sangat bermanfaat untuk komunikasi efektif jika suatu individu mengetahui cara implementasinya.

Tentu hal tersebut bisa terjadi (efektif) bila individu tersebut mengetahui fungsi dari jenis kata yang digunakan. Agar bisa menciptakan kalimat yang baik dan efektif, seorang individu perlu mengetahui dan bisa menentukan kata mana saja yang pas dengan apa yang akan dituliskan atau diucapkan.

Maka dari itu simak pengertian kata dan penjelasan mengenai jenis kata di bawah ini.

Pengertian

Kata adalah rangkaian dari huruf yang menciptakan sebuah arti tertentu. Berdasarkan KBBI, kata adalah elemen bahasa yang dituliskan atau diucapkan yang merupakan manifestasi dari pikiran dan rasa agar bisa dipakai untuk berkomunikasi/berbahasa.

Jenis kata bisa dipetakan menjadi dua, yakni berlandaskan klasifikasinya (kategori) dan bentuknya.

Jenis Kata Berdasarkan Bentuknya

Kata Dasar

Kata dasar merupakan kata yang belum terjadi pergantian makna, fungsi dan bentuk juga belum mempunyai imbuhan. Contohnya: makan, baca, tulis, kerja dll.

Kata Ulang

Seperti namanya kata ini adalah kata dasar yang mengalami pengulangan. Pengulangan bisa terjadi dalam bentuk dasar, bentuk imbuhan dan bentuk perubahan makna, sehingga arti dasarnya bisa berbeda dengan arti sebelumnya.

Contoh

      • kata ulang bentuk dasar: buku-buku, bunga-bunga.
      • kata ulang berimbuhan: pukul-memukul, tarik-tarikan.
      • kata ulang perubahan makna: bertahun-tahun, tolong-menolong.

Kata Majemuk

Kata ini merupakan paduan dari dua kata yang menjadi arti baru. Bila kata majemuk terpisah maka kata akan kembali ke arti dasarnya. Kata majemuk dapat dikategorikan melalui rupa penulisan dan artinya.

Kata Serapan

Makna dari kata serapan adalah kata yang dari asal usulnya berasal dari luar Bahasa Indonesia. Kata serapan bisa berasal dari bahasa daerah dan bahasa asing (luar negeri). Kata serapan adalah kosakata diluar bahasa Indonesia yang disesuaikan dengan bahasa Indonesia.

Contoh:

      • Amatir berasal dari kata amateur dari Belanda.
      • Aktor berasal dari kata actor dari Inggris.
      • Lampu bersal dari kata lamp dari Inggris.

Jenis Kata Berlandaskan Kategorinya

Kata Benda (Nomina)

Kata benda juga bisa disebut dengan nomina, merupakan kata yang berlandaskan pada hal real atau nyata dari benda. Dan di dalam kata benda dibagi menjadi dua, yakni abstrak dan konkret.

Contoh dari nomina abstrak itu sendiri adalah: prestasi, semangat dan atraksi. Sementara contoh dari nomina konkret adalah: pintu, motor dan kursi. Kata benda kerap kali menjadi kata basic yang mempunyai imbuhan (pe- dan -a) dan (ke- dan -a) serta (-an).

Misalnya:

    1. kata sifat suka memperoleh imbuhan (ke- dan –an) berubah jadi kesukaan (kata benda)
    2. kata sifat ketua memperoleh imbuhan (–an) berubah jadi ketuaan (kata benda)
    3. kata dasar tinggal memperoleh (pe- dan –an) berubah jadi peninggalan (kata benda).

Kata benda bisa digunakan untuk keterangan, pelengkap, objek dan subjek.

Misalnya:

    1. Aku mempunyai parfum. (kata parfum adalah objek pada kalimat)
    2. Saya bermain di candi Prambanan. (candi Prambanan adalah keterangan tempat pada kalimat).
    3. Kipas angin berputar sangat kencang. (kata kipas angin adalah subjek)
    4. Anis mengayuh sepeda dengan cepat. (kata cepat menjadi pelengkap kalimat)

Kata Kerja (Verba)

Kata kerja juga bisa disebut verba, merupakan kata yang mengekspresikan suatu aksi atau usaha. Verba sering digunakan sebagai predikat untuk kalimat.

Ciri kata kerja:

    1. Bisa ditambah pasangan waktu. Contohnya: sedang, akan, serta telah. Misalnya: akan makan, akan berkumpul, sedang duduk, telah pulang.
    2. Bisa dilanggar menggunakan tidak. Misalnya: tidak makan, tidak pergi.
    3. Bisa disatukan menggunakan kata: “dengan (+) kata sifat atau kata benda”. Misalnya: pulang dengan ibu, makan dengan loambat.

Jenis kata kerja (verba):

    1. Verba dasar bebas, adalah: tidur, kerja, cuci.
    2. Verba turunan, terdiri atas:
    • Verba prefik (berimbuhan di depan):
      Contoh: meminum, mencuci
    • Verba bereduplikasi:
      Misalnya: makan-makan.
    • Verba berproses gabung:
      Misalnya: mengingat-ingat, berjalan-jalan.
    • Verba majemuk:
      Misalnya:  banting tulang dan unjuk rasa.
    • Verba transitif (kata kerja yang memerlukan objek)
      Misalnya:
      –  Said (S) bermain (P) speda (O).
    • Verba intransitif (kata kerja yang tidak harus ada objek.
      Misalnya:
      –  Joni (S) minum (P) di Lapangan (K).
      –  Ayah (S) sedang mencuci (P).

Baca juga: Makna Leksikal dan Makna Gramatikal

Kata Sifat (Adjektiva)

Kata sifat juga bisa disebut adjektiva, adalah kata yang bisa berfungsi untuk menjabarkan suatu karakter, sikap individu, sifat dan suasana.

Jenis kata adjektiva:

    1. Adjektiva dasar, Misalnya adalah baik, pintar, sombong, cantik
    2. Adjektiva bereduplikasi
      misalnya:  muda-muda
    3. Adjektiva turunan adalah:
      Adjektiva prefik (berimbuhan di depan)
      misalnya:
      terpintar, terbaik
      adjektiva sufik (berimbuhan di belakang)-wi,–i,-iah
      contoh:
      alami, surgawi, alamiah, kimiawi, lalui, manusiawi, lahiriah, penuhi

Kata Ganti (Pronomina)

Pronomina memiliki tiga macam, yakni

    1. Pronomina sebagai kata ganti orang, contohnya: gua, dia, saya, beliau, engkau, aku, mereka dan kamu
    2. Kata kerja sebagai penunjuk contohnya adalah: ini, itu, begitu, begini, demikian.
    3. Pronomina penanya: kapan, mengapa, dimana, apa, bagaimana.

Kata Keterangan (Adverbia)

Kata keterangan memiliki beberapa macam, yakni:

    1. Kata Adverbia turunan, contohnya lebih-lebih, sekurang-kurangnya, semau-maunya.
    2. Kata keterangan dasar, contohnya sungguh, paling, sangat, betapa dan amat.

Kata Bilangan (Numeralia)

Numeralia sama dengan kata bilangan, merupakan kata yang difungsikan untuk menghitung. Misalnya adalah Pertama, seperempat, dua juta dan sepuluh ribu. Objek yang bisa digunakan pada numeralia adalah menghitung benda, manusia, binatang dsb.

Kata Sambung (Konjungsi)

Kata penghubung yang sering disebut dengan konjungsi memiliki tugas untuk menyatukan 2 kalimat atau 2 kata.

Lihat juga: Konjungsi Kausalitas dan Konjungsi Kronologis

Macam-macam Konjungsi

Macam-macam Konjungsi, Kata sambung

Kata Partikel

Kata ini, merupakan jenis kata yang berfungsi untuk mengawali, membentengi kalimat ketika melakukan komunikasi. Elemen yang bisa difungsikan dalam kalimat adalah perintah, nya dan pemberitahuan.

Jenis-jenis Kata Partikel:

    • pun, misalnya:  Minum pun dia sambil tertidur.
    • kah, contohnya: Apakah Doni akan ikut bermain?
    • kek, misalnya: sekarang kek, agar tidak telat.
    • deh, misalnya: Makan deh, biar bisa bertenaga kembali.
    • toh, misalnya: Siti toh merupakan orang yang sangat menyayangi sesama.
    • kan, contohnya: Tadi kan Roni sudah berpamitan!
    • lah, misalnya: Pulanglah, Ibumu sudah mencari.
    • dong, misalnya: Kemari dong, aku butuh pertolongan.

Kata Sandang

Merupakan kata yang tidak mempunyai makna, karena kata sandang memiliki manfaat untuk penjelas kata yang berada di depannya. Kata sandang juga mempunyai manfaat pembeda frasa atau kata. Lebih lanjut kata sandang juga bisa digunakan untuk membentuk kata ganti benda atau kata ganti orang.

Macam kata sandang ada tiga, yakni:

    • Kata sandang sebagai pernyataan jumlah tunggal, yakni, Hyang, Dang, Hang, Yang, Sri, Sang.
    • Kata sandang untuk kata ganti benda atau kata ganti orang, yakni “Si” & “Yang”.
    • Kata sandang sebagai pernyataan kelompok grup, yakni Umat, Kaum & Para.

Kata Seru (Interjeksi)

Interjeksi bisa juga dinamakan sebagai kata seru, adalah jenis kata yang bisa dimanfaatkan untuk menyatakan perasaan, seperti rasa bahagia, kagum, sedih, heran dan risih. Biasanya kata seru dimanfaatkan untuk kalimat perintah atau kalimat pernyatan.

Contoh kata seru:

    • ayo, belajar yang rajin.
    • astaga, dia belum belajar padahal besok akan ujian.
    • aduh, aku terjatuh
    • sial, motorku macet di tengah perjalanan

Referensi

Brown, Keith R. (Ed.) (2005) Encyclopedia of Language and Linguistics (2nd ed.). Elsevier. 14 vols.
https://id.wikipedia.org/wiki/Kata
Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. 1997

Harisah Anis Penulis di Tripven. Sangat menyukai Sejarah dan saat ini sedang menjalani Pendidikan di UMP Purwokerto.

Puisi Lama

Harys Imanulloh
8 min read

Bentuk Bentuk Surat

Harisah Anis
10 min read

Suku Kata

Harys Imanulloh
7 min read

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *