Harisah Anis Penulis di Tripven. Sangat menyukai Sejarah dan saat ini sedang menjalani Pendidikan di UMP Purwokerto.

Pendekatan Pembelajaran

11 min read

Pendekatan Pembelajaran menurut para ahli

Pada arikel kali ini kita akan membahas tentang pengertian, macam pendekatan pembelajaran. Makna singkat dari pendeketan pembelajaran itu sendiri adalah acuan pada sebuah aktivitas pembelajaran.

Ini nantinya diharapkan bisa untuk menginisiasi, menampung, melengkapi, mendalami dan menginspirasi sebuah metode dan model pembelajaran.

Pengertian

Pengertian dari pendekatan pembelajaran itu sendiri adalah sebuah visi dan pola pikir seorang pendidik pada aktivitas belajar yang mana visi tersebut dipakai untuk membuat lingkungan belajar yang ideal sesuai dengan apa yang diinginkan pendidik.

Pendekatan pembelajaran adalah kategori yang berdasar pada tujuan yang ingin dicapai dalam belajar (pembelajaran), entah itu tujuannya adalah untuk mempertajam ranah kecerdasan (kognitif), tingkah laku (afektif) atau keterampilan (psikomotorik). Itulah yang membedakannya dengan metode, model, strategi dan teknik dalam pembelajaran.

Lingkungan ideal tersebut diharapkan mampu membuat kompetensi dasar bisa diraih dan proses pembelajaran bisa berjalan dengan baik.

Pendekatan pembelajaran memiliki dua klasifikasi umum, yakni

  1. Student centered approach yang berarti pendekatan pembelajaran yang berpusat kepada peserta didik (siswa).
  2. Teacher centered approach yang berarti pendekatan pembelajaran yang berpusat pada pendidik (guru).

Di dalam pendekatan pembelajaran terdapat sifat yang  terkandung, beberapa di antaranya yaitu membimbing, mencipta, memberdayakan.

Macam Macam Pendekatan Pembelajaran

Pendekatan pembelajaran terdiri dari sepuluh jenis macam, perlu diketahui bahwa macam pendekatan pembelajaran di bawah ini bisa menunjang keberlangsungan daru kurikulum 2013 (k13) dan revisi, berikut merupakan macam beserta penjelasannya:

Macam Pendekatan Pembelajaran

Pendekatan Kontekstual

Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah pendekatan pembelajaran dengan inisiatif guru untuk bisa mengembangkan belajar yang bisa dihubungkan dengan kondisi di lingkungan sehari-hari siswa. Guru juga bisa mendorong para siswa untuk bisa mengaitkan pengetahuan yang telah didapat dengan dipraktekan pada kehidupan sehari-hari.

Syarat agar siswa bisa memahami pendekatan kontekstual adalah siswa perlu diajari kegunaan, hakikat belajar dan cara untuk mencapai sebuah tujuan. Adanya syarat tersebut siswa bisa sadar dengan apa yang akan mereka pelajari dan manfaatnya di kehidupan sehari-hari.

Pendekatan ini memiliki landasan sendiri agar bisa dilaksanakan dengan baik diantaranya adalah konstruktivisme, bertanya, kelompok belajar, meneliti, evaluasi dan pengukuran. Penjelasan lebih detail bisa lihat tautan ini CTL.

Pendekatan Konstruktivisme

Konstruktivisme memiliki fokus tersendiri dalam pembelajaran yakni pada membangun dan penyusunan level pengetahuan dan kreativitas siswa. Pengetahuan dan kreativitas berguna agar siswa bisa membangun dan mengutarakan gagasan dan diterapkan di dunia nyata.

Fungsi guru pada pendekatan ini adalah sebagai pengarah kebijakan dalam aktivitas pembelajaran yang dilakukan siswa. Bisa dikatakan bahwa pendekatan konstruktivisme adalah aktivitas belajar yang memfokuskan pada keikutsertaan dan pengalaman langsung dalam aktivitas belajar. Penjabaran lebih lengkap tentang pendekatan konstruktivisme ini.

Pendekatan Kognitif

Pendekatan ini memiliki fokus pada mengingat dan menghafal. Jangan salah sangka pada pendekatan ini di mana siswa hanya akan dijejalkan informasi lalu dihafalkan.

Sebaliknya pendekatan ini merupakan metode yang bisa memungkinkan siswa untuk memahami dan mengingat informasi penting untuk jangka waktu yang panjang.

Pendekatan Deduktif

Pendekatan deduktif adalah aktivitas berpikir menggunakan logika untuk menyelesaikan masalah dan selanjutnya membuat kesimpulan dari hasil pengumpulan data. Pada penggunaan penalaran deduktif untuk menyelesaikan masalah yang rumit, hasil bisa didapat lebih dari satu kesimpulan.

Deduktif bila dideskripsikan dalam kata-kata adalah metode untuk menarik kesimpulan dari yang umum ke khusus. Pada aktivitas pembelajaran pendekatan deduktif dimulai dengan pengutaraan konsep dari mulai istilah, definisi dan teori oleh guru.

(Suwarna,2005) Deduktif memiliki dasar pemikiran bahwa aktivitas pembelajaran bisa dilakukan dengan sukses apabila peserta didik bisa memahami sebuah persoalan hingga konsep fundamentalnya.

Pendekatan Induktif

Pendekatan Induktif merupakan hasil kesimpulan dari aktivitas berpikir dari elemen dengan karakter khusus.

Lebih sederhananya proses induktif bila dideskripsikan dengan kata-kata adalah pengambilan suatu kesimpulan yang berasal dari elemen umum ke elemen khusus. Dalam penelitian aktivitas induktif berarti melakukan pengamatan selanjutnya mengambil kesimpulan dari pengamatan.

Aktivitas pembelajaran menggunakan pendekatan induktif berarti guru harus menyediakan contoh yang khusus atau spesifik yang selanjutnya bisa disimpulkan ke dalam suatu fakta, aturan atau hukum. Berikut merupakan penjelasan lengkap induktif dan deduktif.

Pendekatan Konsep

Pada pendekatan ini siswa dibimbing untuk bisa memahami suatu konsep secara mendalam agar siswa terhindar dari miskonsepsi atau kekeliruan konsep. Arti konsep sendiri adalah penggolongan yang mempunyai karakter, sifat dan ciri yang sama. Konsep bisa didapat dari hasil penelitian dan pengalaman.

Pendekatan konsep pada aktivitas pembelajaran bisa berupa penyajian langsung konsep kepada siswa tanpa mereka tahu cara mendapatkan konsep tersebut. Sehingga materi yang diberikan adalah materi yang telah jadi.

Dalam prosesnya siswa akan diarahkan untuk bisa menguasai suatu materi dengan menggunakan konsep yang ada di dalam materi. Sehingga fokus utama dari pembelajaran ini adalah pemahaman konsep serta subkonsep.

Simak juga: Model Pembelajaran Discovery Learning

Pendekatan Proses

Adalah aktivitas pembelajaran yang berfokus kepada siswa untuk bisa menjiwai sebuah proses pembangunan dan penemuan konsep yang bisa menjadi landasan bagus untuk keterampilan proses.

Pendekatan ini berfokus pada sebuah proses (urutan kejadian/metode pada sebuah perkembangan) bukan pada hasil. Saat implementasi pendekatan ini, siswa dituntut untuk bisa memahami suatu proses. Manfaat dari pendekatan proses itu sendiri adalah agar siswa bisa mengembangkan daya pikir yang urut dan sistematis serta meningkatkan daya psikomotor.

Ketika aktivitas pendekatan proses diimplementasikan, siswa juga diharap bisa menggambarkan suatu model dan melaksanakan percobaan. Jenis yang bisa diukur ketika pembelajaran berlangsung pada pendekatan proses adalah ketepatan, cara kerja, ketelitian, keterampilan, kesigapan dsb.

Dari jenis yang bisa diukur tersebut bisa disimpulkan bahwa misi utama dari pendekatan proses adalah meningkatkan keterampilan proses siswa dalam hal perencanaan, menganalisis, mengamati, berhipotesa dan komunikasi.

Pendekatan Humanis

Pendekatan ini didasarkan pada teori humanistik yang berkonsep pada kebaikan untuk semua yakni memanusiakan manusia. Di mana tujuannya adalah dunia bersatu dalam damai dan terdapat penyebaran pengetahuan yang rata serta siswa memperoleh keterampilan dan pengetahuan yang bisa menciptakan efek positif.

Pendekatan ini sangat efektif bila dilakukan dengan memberikan siswa sebuah tugas grup/kelompok. Selain itu pembelajaran yang berlandaskan pada pengarahan spiritual dan komunitas akan dilaksanakan agar rasa/perasaan atau afektif siswa bisa terbangun.

Pendekatan Open – Ended

Pengertian dari open-ended (soal terbuka) adalah masalah atau soal yang dirancang yang bisa memiliki banyak jawaban yang benar. Pada aktivitasnya pendekatan open-ended memiliki misi utama yakni menekankan siswa agar tahu proses jawaban bisa didapat.

Pelaksanaan yang bisa dilakukan pendekatan open-ended pada aktivitas pembelajaran adalah siswa bisa membuat metode dengan cara yang bervariasi ketika akan menjawab sebuah persoalan/masalah.

Dengan pendekatan open-ended siswa bisa termotivasi untuk meningkatkan kapasitas berpikir mereka dengan jawaban dan penemuan baru. Selain itu pendekatan ini juga meningkatkan daya kreatif siswa dan mindset dengan cara problem posing secara sinkron.

Cermati juga: Media Pembelajaran

Pendekatan Saintifik

Merupakan aktivitas belajar yang disiapkan agar siswa bisa dengan aktif membangun sebuah keterampilan, pengetahuan dengan cara observasi, bertanya, bernalar, mengumpulkan data, meneliti dan menyimpulkan.

Pendekatan (ilmiah) tidak selalu bisa diterapkan dalam berbagai materi atau kondisi karena pada prosesnya pendekatan ini harus terdapat nilai dan sifat yang telah tersusun matang. Untuk lebih lengkapnya ikuti tautan ini Pendekatan Saintifik.

Pendekatan Realistik

Realistik berawal setelah siswa mengatasi masalah yang sudah ada. Dengan mengatasi masalah, siswa akan terbangun untuk bisa mengatasi berbagai masalah. Hal tersebut merupakan awal dari pendekatan realistik atau RME (Realistic Mathematic Education)

RME merupakan pendekatan yang berfokus pada hal yang nyata atau realistis untuk siswa. Pada pendekatan ini siswa akan mengimplementasikan beberapa aktivitas yang dipusatkan pada keterampilan proses, diskusi dan kerjasama. Lebih bagus lagi bila siswa bisa membuat argumen dengan siswa lain yang bermanfaat untuk meningkatkan belajar mandiri.

Ketika pendekatan realistik dilaksanakan guru akan menjadi pembimbing. Dan siswa akan melakukan belajar secara mandiri dan aktif agar bisa berdiskusi dan menggolongkan jawaban yang benar serta bisa memahami berbagai sudut pandang siswa lain.

Sumber yang bisa didapat dari pendekatan realistik adalah masalah di kehidupan nyata siswa sehingga konstruksi konsep dan implementasi bisa berjalan dengan baik.

Pendekatan Behavioristik

Bila guru sudah memiliki gambaran dasar mengenai teori behaviorisme dalam pembelajaran maka guru akan lebih mudah dalam memahami pendekatan ini.

Seperti pada namanya, pendekatan ini berfokus pada perilaku. Merupakan jenis pembelajaran yang bertujuan untuk mengubah perilaku, di mana pembelajaran ini menekankan pada pengulangan dan penguatan. Informasi lebih detailnya bisa simak teori belajar behavioristik.

Pendekatan Sains, Teknologi dan Masyarakat

Pendekatan yang disingkat menjadi STM in adalah kombinasi dari keterampilan proses, pendekatan konsep, inquiry, pendekatan lingkungan dan discovery. Misi dari pendekatan ini adalah siswa bisa mempunyai sebuah pengetahuan yang mumpuni yang bertujuan agar mereka bisa menentukan setiap keputusan dengan tepat ketika terjadi masalah yang ada pada masyarakat dan lingkungannya.

STM memiliki landasan filosofi yang sama dengan pendekatan konstruktivisme yakni siswa bisa merangkai/membangun setiap konsep yang ada di dalam sistem kognitifnya beradasarkan ilmu pengetahuan yang telah dikuasainya.

Kesimpulan

Perlu diketahui bahwa pendekatan pembelajaran bisa dipakai secara bersamaan untuk mempelajari suatu keterampilan atau untuk mengerjakan suatu tugas. Contohnya adalah pendekatan kognitif bisa digunakan untuk menghafalkan dan memahami chord gitar dari sebuah lagu, sedangkan pendekatan behavioristik bisa dipakai untuk memainkan chord gitar pada sebuah lagu.

Selain itu guru juga jangan takut untuk bereksperimen dan mencoba setiap pendekatan yang ada untuk meningkatkan kualitas siswa. Sekian merupakan beberapa macam pendekatan pembelajaran

Harisah Anis Penulis di Tripven. Sangat menyukai Sejarah dan saat ini sedang menjalani Pendidikan di UMP Purwokerto.

Bagaimana Teknik Pembelajaran Dapat Digunakan untuk Merancang Gaya Rambut…

Halo semuanya! Apakah Anda ingin tampil beda dengan gaya rambut yang benar-benar mencerminkan kepribadian Anda? Teknik pembelajaran bisa menjadi kunci untuk menciptakan gaya rambut...
Harys Imanulloh
7 min read

Experiential Learning

Pembelajaran adalah kunci bagi perkembangan pengetahuan dan keterampilan siswa. Namun, apakah kita pernah bertanya-tanya apakah ada cara yang lebih efektif dan menyenangkan bagi mereka...
Harys Imanulloh
11 min read

One Reply to “Pendekatan Pembelajaran”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *