Harisah Anis Penulis di Tripven. Sangat menyukai Sejarah dan saat ini sedang menjalani Pendidikan di UMP Purwokerto.

Model Pembelajaran

15 min read

Model Pembelajaran

Penggunaan model pembelajaran dalam proses pembelajaran memiliki banyak manfaat bagi siswa dan guru. Model pembelajaran tidak hanya menjadi panduan bagi guru dalam menyusun rencana pembelajaran yang efektif, tetapi juga menciptakan lingkungan belajar yang menarik dan interaktif bagi siswa.

Model-model pembelajaran yang beragam, seperti kooperatif, berbasis proyek, kolaboratif, discovery learning, problem based learning, dan lain-lain, memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis, kreativitas, kerja sama, dan komunikasi.

Selain itu, model pembelajaran juga dapat meningkatkan motivasi dan minat siswa dalam belajar, sehingga mereka lebih termotivasi untuk mencapai hasil yang diinginkan. Melalui penggunaan model pembelajaran yang tepat, proses pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan gaya belajar siswa, memastikan bahwa setiap siswa mendapatkan pengalaman belajar yang bermakna dan efektif.

Dengan demikian, model pembelajaran menjadi kunci untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan, beragam, dan berdampak positif bagi perkembangan siswa.

Pengertian

Macam-Macam Model Pembelajaran Asli

Model pembelajaran adalah suatu rencana atau metode yang digunakan oleh guru untuk membantu proses pembelajaran siswa. Model ini merujuk pada strategi, pendekatan, dan teknik yang digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran dengan efektif kepada siswa. Tujuan dari model pembelajaran adalah untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pembelajaran dan pemahaman siswa secara optimal.

Pengertian Menurut Para Ahli

Menurut Trianto (2015, hlm. 51), model pembelajaran adalah panduan yang digunakan dalam mengatur proses pembelajaran di kelas atau tutorial. Model ini membantu guru dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran.

Saefuddin & Berdiati (2014, hlm. 48) menjelaskan bahwa model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang membantu merencanakan dan melaksanakan aktivitas pembelajaran. Model ini bertujuan untuk mencapai tujuan belajar tertentu dengan cara mengorganisasikan sistem belajar secara sistematis.

Sukmadinata & Syaodih (2012, hlm. 151) menggambarkan model pembelajaran sebagai desain yang menciptakan situasi pembelajaran yang memungkinkan interaksi antara peserta didik. Model ini dirancang untuk mendorong perubahan dan perkembangan peserta didik melalui interaksi dalam lingkungan pembelajaran.

Menurut Joyce & Weil dalam Rusman (2018, hlm. 144), model pembelajaran bukan hanya sebagai panduan dalam pembelajaran di kelas, tetapi juga digunakan dalam merancang kurikulum, menyusun bahan pembelajaran, dan membimbing proses pembelajaran. Model pembelajaran memberikan arahan yang jelas dalam merencanakan pengalaman belajar yang efektif.

Pandangan Arend (dalam Mulyono, 2018:89) mengungkapkan bahwa model pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang mengatur pengalaman belajar siswa untuk mencapai kompetensi belajar. Model ini membantu dalam mengorganisasi proses belajar siswa secara sistematis.

Dalam mengembangkan pembelajaran, penting bagi para pendidik untuk memahami dan menerapkan berbagai model pembelajaran yang sesuai dengan konteks dan kebutuhan siswa. Dengan menggunakan model pembelajaran yang tepat, proses pembelajaran dapat menjadi lebih menarik, efektif, dan berdampak positif bagi perkembangan peserta didik.

Tujuan Model Pembelajaran

Tujuan utama dari penggunaan model pembelajaran adalah untuk meningkatkan pemahaman siswa, mendorong partisipasi aktif, mempromosikan keterlibatan siswa, dan mengembangkan keterampilan yang relevan. Model pembelajaran yang baik dapat membantu siswa memahami materi pelajaran dengan lebih baik dan mendorong mereka untuk berpikir kritis, bekerja sama dalam kelompok, dan mengembangkan kreativitas.

Komponen

Berdasarkan Joyce dan Weil (1986:14-15) Model pembelajaran merupakan sebuah strategi dan metode pada aktivitas pembelajaran yang didalamnya terdapat empat komponen, yakni:

Syntax (Sintaks)

Sintak adalah langkah, fase atau phasing dalam model pembelajaran yang mana didalamnya menerangkan tentang tata cara penerapan yang dapat digambarkan secara konkret.

The social system (Sistem sosial)

Model pembelajaran dituntut untuk bisa mengungkapkan fakta akurat tentang pengaruhnya kepada pendidik dan peserta didik saat aktivitas pembelajaran. Pada sistem sosial ini pendidik bertugas sebagai pembimbing, penyedia, sumber pertanyaan dan pengetahuan.

Principle of reaction (Prinsip Reaksi)

Ini adalah suatu komponen yang mana bagaimana cara pendidik dalam memperlakukan peserta didiknya. Ada pula hal lain yang perlu dilakukan adalah bagaimana seorang pendidik harus dapat merespon tentang apa yang peserta didik lakukan.

Support System (Sistem Pendukung)

Terdapat tiga komponen yang perlu diperhatikan dalam sistem pendukung, yakni:

    • Bahan
    • Fasilitas/Sarana
    • Instrumen yang bisa dipakai untuk mendukung model pembelajaran.

Fungsi

Fungsi model pembelajaran sebagai panduan bagi pendidik saat melakukan aktivitas pembelajaran. Ketika diterapkan, model ini menjadi instrumen bagi para pendidik untuk menggerakan aktivitas pembelajaran.

Model pembelajaran memiliki beberapa fungsi utama dalam konteks pembelajaran:

  • Mengatur dan Memandu Proses Pembelajaran: Fungsi utama model ini adalah mengatur dan memandu proses pembelajaran. Memberikan panduan dan kerangka kerja bagi guru dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran yang efektif. Dengan adanya model ini, guru dapat memiliki struktur yang jelas dalam menyampaikan materi pelajaran dan memfasilitasi pemahaman peserta didik.
  • Mengoptimalkan Interaksi dan Partisipasi: Bertujuan untuk mengoptimalkan interaksi antara guru dan peserta didik, serta antara peserta didik itu sendiri. Dengan menggunakan model interaktif, peserta didik didorong untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Hal ini memungkinkan terjadinya dialog, diskusi, kolaborasi, dan berbagi pengetahuan antara peserta didik.
  • Mengembangkan Keterampilan Berpikir: Berperan dalam mengembangkan keterampilan berpikir peserta didik. Melibatkan pemecahan masalah, analisis, evaluasi, dan berpikir kritis untuk membantu peserta didik dalam mengasah keterampilan berpikir mereka secara menyeluruh.
  • Memfasilitasi Pembelajaran Aktif dan Menyenangkan: Berfungsi untuk memfasilitasi pembelajaran yang aktif dan menyenangkan bagi peserta didik. Melalui model pembelajaran yang melibatkan peserta didik secara aktif, seperti diskusi kelompok, proyek kolaboratif, atau pembelajaran berbasis permainan, peserta didik dapat merasa lebih terlibat, termotivasi, dan menikmati proses pembelajaran.
  • Mengakomodasi Keanekaragaman Peserta Didik: Fungsi ini adalah mengakomodasi keanekaragaman peserta didik, termasuk kebutuhan, gaya belajar, dan kemampuan yang berbeda-beda. Dengan menggunakan berbagai model pembelajaran yang beragam, guru dapat menciptakan pengalaman pembelajaran yang relevan dan bermakna bagi setiap peserta didik, memungkinkan mereka untuk belajar secara efektif.

Dengan memahami fungsi-fungsi ini, guru dapat mengoptimalkan penggunaan model pembelajaran dalam menghadirkan pembelajaran yang bermakna dan efektif bagi peserta didik. Model pembelajaran memiliki peran penting dalam menciptakan lingkungan pembelajaran yang menarik, interaktif, dan memenuhi kebutuhan peserta didik.

Ciri-ciri Model Pembelajaran

Berikut adalah beberapa ciri-ciri model pembelajaran yang dapat membantu memperkaya proses pembelajaran:

  • Interaktif dan Melibatkan Peserta Didik: Model pembelajaran yang efektif melibatkan peserta didik secara aktif dalam pembelajaran. Mereka diberikan kesempatan untuk berpartisipasi, bertanya, berdiskusi, dan berkolaborasi, menciptakan lingkungan pembelajaran yang interaktif dan memotivasi peserta didik untuk aktif belajar.
  • Variatif dan Menyesuaikan dengan Kebutuhan Peserta Didik: Sistem yang baik dapat bervariasi sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Guru dapat menggunakan berbagai strategi, metode, dan pendekatan yang sesuai dengan karakteristik dan gaya belajar peserta didik, memberikan kesempatan yang sama bagi semua peserta didik untuk memahami dan mengembangkan potensi mereka.
  • Mengaktifkan Proses Berpikir Kritis: Sistem yang efektif merangsang peserta didik untuk berpikir kritis. Mereka diajak untuk menganalisis informasi, membuat penilaian, dan mengembangkan pemahaman yang mendalam. Dengan mendorong berpikir kritis, peserta didik dapat mengembangkan kemampuan berpikir yang kritis dan analitis.
  • Kolaboratif dan Mendorong Kerja Sama: Model pembelajaran yang baik mendorong kerja sama dan kolaborasi antara peserta didik. Peserta didik diberikan kesempatan untuk bekerja dalam kelompok, berbagi ide, memecahkan masalah bersama, dan mendukung satu sama lain. Hal ini membantu membangun keterampilan sosial, komunikasi, dan kerja tim peserta didik.
  • Memanfaatkan Teknologi dan Sumber Daya: Model pembelajaran yang modern dan inovatif memanfaatkan teknologi dan sumber daya yang tersedia. Guru dapat menggunakan perangkat lunak, multimedia, internet, dan alat pembelajaran interaktif lainnya untuk memperkaya pengalaman pembelajaran. Pemanfaatan teknologi dapat membuat pembelajaran lebih menarik dan relevan dengan dunia yang terus berkembang.
  • Evaluasi yang Berkelanjutan: Model pembelajaran yang baik menyertakan evaluasi yang berkelanjutan untuk mengukur kemajuan peserta didik. Evaluasi dapat dilakukan melalui berbagai metode seperti tes, proyek, presentasi, atau diskusi. Dengan evaluasi yang berkelanjutan, guru dapat memantau perkembangan peserta didik dan memberikan umpan balik yang konstruktif.

Dengan memperhatikan ciri-ciri ini, guru dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang menarik, efektif, dan bermakna bagi peserta didik. Model pembelajaran yang tepat akan membantu peserta didik mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang positif dalam proses pembelajaran.

Macam-Macam Model Pembelajaran

Berikut merupakan rangkaian daftar macam macam model pembelajaran yang telah disusun, terdapat tautan yang mencakup penjelasan, pengertian beserta sintaks atau langkah-langkahnya:

Model Pembelajaran Kooperatif

Cooperative Learning adalah pendekatan yang menekankan kerjasama dan interaksi antara siswa dalam proses belajar. Dalam lingkungan kooperatif, siswa saling membantu, berbagi ide, dan bekerja sama untuk mencapai tujuan pembelajaran. Melalui kolaborasi ini, siswa belajar untuk saling menghargai, membangun keterampilan sosial, dan mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang materi pelajaran. Dalam model pembelajaran kooperatif, setiap individu memiliki peran penting dalam kelompok, sehingga membangun kebersamaan dan kekuatan kolektif dalam belajar.

Model Pembelajaran Berbasis Proyek

Project based learning melibatkan siswa dalam proyek nyata yang relevan dengan materi pelajaran yang sedang dipelajari. Dalam model ini, siswa memiliki peran aktif dalam merencanakan, merancang, dan melaksanakan proyek yang melibatkan penelitian, kerjasama tim, dan presentasi hasil karya. Melalui proyek ini, siswa tidak hanya memperoleh pemahaman mendalam tentang materi, tetapi juga mengembangkan keterampilan seperti pemecahan masalah, kreativitas, dan komunikasi. Pembelajaran berbasis proyek memberikan pengalaman belajar yang lebih nyata dan memberikan siswa kesempatan untuk mengaplikasikan pengetahuan mereka dalam konteks dunia nyata.

Model Pembelajaran Kolaboratif

Model pembelajaran kolaboratif mendorong siswa untuk bekerja secara bersama-sama dalam mencapai tujuan pembelajaran. Dalam model ini, siswa bekerja dalam kelompok kecil yang saling melengkapi, saling mendukung, dan berbagi tanggung jawab dalam tugas-tugas pembelajaran. Melalui kolaborasi ini, siswa dapat mengembangkan keterampilan sosial, komunikasi, dan kerja tim. Pembelajaran kolaboratif juga memfasilitasi pemahaman yang lebih dalam melalui diskusi, refleksi, dan pertukaran ide antar siswa. Dalam lingkungan kolaboratif, siswa merasakan kehangatan dan dukungan satu sama lain, sehingga menciptakan iklim belajar yang positif dan menyenangkan.

Model Pembelajaran Discovery Learning

Discovery learning menekankan pada peran aktif siswa dalam menemukan pengetahuan melalui eksplorasi, eksperimen, dan pengamatan. Dalam model ini, siswa didorong untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis, observasi, dan analisis. Siswa diberikan kesempatan untuk mengeksplorasi materi, menguji hipotesis, dan membuat kesimpulan sendiri. Melalui pembelajaran discovery learning, siswa mengembangkan rasa ingin tahu, kemandirian, dan kepercayaan diri dalam proses belajar. Mereka juga belajar untuk menghargai proses eksplorasi dan mengambil peran aktif dalam memperoleh pengetahuan.

Model Pembelajaran Problem Based Learning

Problem based learning melibatkan siswa dalam pemecahan masalah nyata yang memiliki relevansi dengan kehidupan sehari-hari. Dalam model ini, siswa diberikan kasus atau situasi masalah yang memerlukan analisis, penelitian, dan pemecahan masalah kolaboratif. Siswa belajar untuk mengidentifikasi masalah, mengumpulkan informasi, menganalisis, dan merumuskan solusi yang kreatif. Melalui pembelajaran problem based learning, siswa mengembangkan kemampuan berpikir kritis, komunikasi, dan kerja tim. Mereka juga belajar untuk menghubungkan pengetahuan dan konsep yang telah dipelajari dengan dunia nyata.

Model Pembelajaran Problem Solving

Problem solving melibatkan siswa dalam memecahkan masalah secara sistematis dan logis. Dalam model ini, siswa diajak untuk mengidentifikasi masalah, menganalisis situasi, mengembangkan strategi pemecahan masalah, dan mengevaluasi hasilnya. Melalui pembelajaran problem solving, siswa mengembangkan keterampilan berpikir kritis, pemecahan masalah, dan kreativitas. Mereka juga belajar untuk menghadapi tantangan dengan sikap yang positif, bertanggung jawab, dan gigih dalam mencari solusi.

Model Pembelajaran Langsung

Model pembelajaran langsung adalah pendekatan tradisional di mana guru memberikan penjelasan langsung tentang konsep atau materi pelajaran kepada siswa. Dalam model ini, guru memainkan peran sentral dalam penyampaian informasi, memberikan contoh, dan memberikan petunjuk yang jelas kepada siswa. Siswa memiliki peran pasif sebagai penerima informasi. Meskipun model pembelajaran langsung tidak seinteraktif model-model lainnya, namun masih penting dalam menyampaikan pengetahuan dasar dan konsep-konsep yang lebih kompleks kepada siswa.

Model Pembelajaran Kuantum (Quantum Learning)

Quantum Learning adalah pendekatan yang menggabungkan aspek kognitif, emosional, fisik, dan sosial dalam proses pembelajaran. Dalam model ini, pendidik menciptakan lingkungan belajar yang mendukung motivasi, partisipasi aktif, dan keterlibatan siswa. Quantum Learning menekankan pada penggunaan variasi strategi pembelajaran, teknik pemrosesan informasi, dan interaksi positif antara pendidik dan siswa. Melalui model pembelajaran ini, siswa dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis, kepercayaan diri, kolaborasi, dan kreativitas, sehingga meningkatkan potensi belajar mereka secara holistik.

Model Pembelajaran Kontekstual

Model pembelajaran kontekstual menempatkan konteks kehidupan nyata siswa sebagai pusat pembelajaran. Dalam model ini, siswa diajak untuk menghubungkan materi pelajaran dengan situasi, masalah, atau konteks nyata yang relevan dengan kehidupan mereka. Melalui pembelajaran kontekstual, siswa dapat melihat keterkaitan antara konsep abstrak dengan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari. Pendekatan ini membangun pemahaman yang lebih mendalam, relevansi yang kuat, dan motivasi intrinsik siswa terhadap pembelajaran.

Model Pembelajaran Inquiry

Inquiry menekankan pada eksplorasi, penemuan, dan pemecahan masalah siswa. Dalam model ini, siswa diajak untuk mengajukan pertanyaan, mengumpulkan informasi, melakukan observasi, dan menyimpulkan sendiri. Melalui proses inquiry, siswa menjadi aktif dalam membangun pengetahuan mereka sendiri, mengembangkan keterampilan berpikir kritis, dan menumbuhkan minat terhadap pembelajaran. Pendekatan ini memberikan siswa kesempatan untuk mengembangkan kemandirian, kemampuan berpikir analitis, dan kemampuan berkomunikasi secara efektif.

Model Pembelajaran Tematik Terpadu

Model pembelajaran tematik terpadu mengintegrasikan beberapa mata pelajaran atau topik ke dalam satu tema atau proyek pembelajaran yang terpadu. Dalam model ini, siswa mempelajari konsep-konsep yang berbeda melalui konteks yang bermakna dan relevan. Pendekatan ini memungkinkan siswa untuk melihat hubungan antara berbagai aspek pembelajaran dan mengembangkan pemahaman yang holistik. Melalui pembelajaran tematik terpadu, siswa juga dapat mengembangkan keterampilan kolaborasi, pemecahan masalah, dan pemikiran kritis.

Model Pembelajaran Berbasis Pengalaman

Model pembelajaran berbasis pengalaman menekankan pada pengalaman langsung siswa sebagai pusat pembelajaran. Dalam model ini, siswa belajar melalui pengamatan, eksperimen, atau interaksi dengan lingkungan sekitar mereka. Melalui pengalaman langsung, siswa dapat mengembangkan pemahaman yang mendalam, penghargaan terhadap proses belajar, dan keterhubungan antara konsep teoritis dengan dunia nyata. Pendekatan ini memberikan siswa kesempatan untuk menjadi aktif, kreatif, dan reflektif dalam membangun pengetahuan mereka.

Setiap model pembelajaran memiliki kelebihan dan keunikannya sendiri dalam membantu siswa memahami dan menguasai materi pelajaran. Penting bagi pendidik untuk memilih dan menggabungkan model-model yang sesuai dengan konteks pembelajaran dan kebutuhan siswa. Dengan menggunakan berbagai macam model pembelajaran, kita dapat menciptakan pengalaman belajar yang beragam, menarik, dan memenuhi kebutuhan individu siswa.

Keuntungan Menggunakan Model Pembelajaran

Menggunakan model pembelajaran memiliki banyak keuntungan dalam konteks pendidikan. Berikut adalah beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dengan menerapkan model pembelajaran yang efektif:

  • Meningkatkan Keterlibatan Siswa: Model pembelajaran yang interaktif dan partisipatif dapat meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Siswa menjadi lebih aktif dan terlibat dalam kegiatan pembelajaran, yang dapat meningkatkan motivasi dan minat mereka dalam belajar.
  • Mendorong Kerja Sama dan Komunikasi: Model pembelajaran yang melibatkan kerja kelompok atau kolaborasi antar siswa dapat mengembangkan keterampilan sosial, kerja tim, dan komunikasi efektif. Siswa belajar untuk saling mendukung, berbagi ide, dan bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama.
  • Memotivasi Siswa untuk Belajar: Model pembelajaran yang menantang dan relevan dapat memotivasi siswa untuk belajar. Dengan memberikan tugas atau proyek yang menarik, siswa merasa termotivasi untuk mencari solusi, mengembangkan keterampilan, dan mencapai hasil yang diinginkan.
  • Mengembangkan Keterampilan Berpikir Kritis: Beberapa jenis model pembelajaran, seperti inquiry-based learning atau problem-based learning, mendorong siswa untuk berpikir kritis, menganalisis informasi, dan mengembangkan kemampuan pemecahan masalah. Ini membantu siswa menjadi pembelajar yang mandiri dan memiliki kemampuan berpikir yang lebih tinggi.
  • Meningkatkan Pemahaman dan Retensi Pengetahuan: Dengan menggunakan model pembelajaran yang efektif, siswa dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang materi yang dipelajari. Melalui pengalaman belajar yang beragam dan praktis, siswa dapat mengaitkan konsep-konsep dengan konteks nyata dan meningkatkan retensi pengetahuan jangka panjang.
  • Memperluas Kreativitas dan Kemampuan Berpikir Abstrak: Beberapa model pembelajaran, seperti model pembelajaran berbasis proyek, mendorong siswa untuk berpikir secara kreatif, mengembangkan ide-ide baru, dan menerapkan konsep dalam situasi nyata. Ini membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir abstrak dan kreativitas mereka.
  • Menyesuaikan Pembelajaran dengan Kebutuhan Siswa: Dengan menggunakan model pembelajaran yang beragam, guru dapat lebih mudah menyesuaikan metode pengajaran dengan gaya belajar dan kebutuhan individual siswa. Ini memungkinkan setiap siswa mendapatkan pengalaman belajar yang sesuai dan efektif.

Dengan memanfaatkan keuntungan-keuntungan ini, model pembelajaran dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih menarik, interaktif, dan efektif. Guru memiliki peran penting dalam merancang dan menerapkan model pembelajaran yang sesuai dengan konteks dan siswa mereka.

Kesimpulan

Demikian merupakan adalah penjelasan singkat mengenai model pembelajaran beserta macamnya. Berdasarkan apa yang telah diutarakan di atas maka kami akan memperbaharui setiap ada postingan baru perihal model pembelajaran.

Model pembelajaran merupakan kerangka abstrak yang menampilkan sebuah prosedur sistematis mengenai penyelenggaraan belajar mengajar untuk meraih tujuan pembelajaran yang telah ditargetkan. Selain itu model pembelajaran juga bermanfaat sebagai petunjuk guru ketika menggelar pembelajaran.

Karena seperti yang diungkapkan menteri pendidikan Nadiem Makarim, bahwasanya setiap apa yang berhubungan untuk mengembangkan manusia harus bersifat dinamis, karena sifat manusia itu sendiri adalah dinamis.

Referensi: https://id.wikipedia.org/wiki/Model_pembelajaran

FAQ Model Pembelajaran

Apa itu Model Pembelajaran?

Model Pembelajaran adalah pendekatan sistematis untuk menyampaikan materi pelajaran dan mendukung siswa dalam memahami dan menguasai konsep-konsep tertentu.

Mengapa Model Pembelajaran Penting dalam Pendidikan?

Model Pembelajaran penting karena membantu menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan bermanfaat bagi siswa, meningkatkan partisipasi mereka dalam proses pembelajaran.

Apa Peran Guru dalam Mengimplementasikan Model Pembelajaran?

Guru memiliki peran krusial dalam mengimplementasikan Model Pembelajaran, yakni merencanakan dan menyusun pembelajaran agar lebih terstruktur dan efisien.

Bagaimana Menilai Kemajuan Siswa dalam Model Pembelajaran?

Menilai kemajuan siswa dapat dilakukan secara holistik melalui berbagai pendekatan dan menggunakan asesmen formatif untuk mengukur perkembangan siswa sepanjang waktu.

Bagaimana Memanfaatkan Teknologi dalam Model Pembelajaran?

Teknologi dapat digunakan dalam Model Pembelajaran untuk meningkatkan interaktivitas dan mendukung siswa dalam memahami konsep-konsep secara lebih menarik.

Harisah Anis Penulis di Tripven. Sangat menyukai Sejarah dan saat ini sedang menjalani Pendidikan di UMP Purwokerto.

Bagaimana Teknik Pembelajaran Dapat Digunakan untuk Merancang Gaya Rambut…

Halo semuanya! Apakah Anda ingin tampil beda dengan gaya rambut yang benar-benar mencerminkan kepribadian Anda? Teknik pembelajaran bisa menjadi kunci untuk menciptakan gaya rambut...
Harys Imanulloh
7 min read

Experiential Learning

Pembelajaran adalah kunci bagi perkembangan pengetahuan dan keterampilan siswa. Namun, apakah kita pernah bertanya-tanya apakah ada cara yang lebih efektif dan menyenangkan bagi mereka...
Harys Imanulloh
11 min read

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *